Pertama Kali dalam Sejarah: Badak Jawa Ditranslokasi dengan Dukungan KAPA K-61 Marinir TNI

Pertama Kali dalam Sejarah: Badak Jawa Ditranslokasi dengan Dukungan KAPA K-61 Marinir TNI

Banten. Visioneernews.com – Dunia konservasi Indonesia mencatat tonggak sejarah baru. Untuk pertama kalinya, satu individu Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) bernama Musofa berhasil ditranslokasi dari habitat alaminya menuju kawasan konservasi khusus Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Translokasi monumental ini, yang bertajuk “Operasi Merah Putih”, menandai babak baru dalam perlindungan salah satu spesies paling langka di dunia, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi strategis lintas lembaga—khususnya dukungan penuh dari Marinir TNI melalui penggunaan kendaraan amfibi KAPA K-61.

Operasi Merah Putih: Kolaborasi Besar untuk Misi Berisiko Tinggi

Operasi ini dipimpin oleh Komandan Resor Militer (Danrem) 064/Maulana Yusuf Banten sebagai Komandan Satuan Tugas. Adapun Wakil Komandan Satuan Tugas terdiri dari Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banten dan Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon.

Sebelum aksi lapangan, persiapan matang dilakukan melalui simulasi penggunaan KAPA K-61 Marinir, kendaraan amfibi berkapasitas besar yang menjadi faktor penentu keberhasilan operasi. Simulasi ini penting untuk memetakan potensi hambatan di medan ekstrem TNUK, terutama saat membawa kandang badak berbobot lebih dari satu ton.

Pada 25 September 2025, Kementerian Kehutanan (Kemenhut), TNI, dan Yayasan Badak Indonesia (YABI) menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta. Latihan ini memastikan seluruh elemen tim memahami peran, jalur evakuasi, skema cadangan, dan mitigasi risiko secara rinci—menjadi fondasi strategi yang memungkinkan operasi berjalan efektif dan terkoordinasi.

Tahap Penangkapan dan Evakuasi Musofa

Musofa, badak jantan, berhasil masuk pit trap pada 3 November 2025 setelah pemantauan intensif. Kondisinya dinyatakan aman tanpa luka maupun cedera.

Proses evakuasi dimulai 4 November 2025 pukul 04.00 WIB, ketika tim memindahkan Musofa dari pit trap ke kandang angkut khusus melalui jalur hutan sempit dan licin menuju titik penjemputan KAPA K-61.

KAPA K-61 Marinir TNI Menjadi Kunci Keberhasilan

Pada 5 November 2025 pukul 14.20 WIB, KAPA K-61 mulai mengangkut kandang Musofa melalui jalur laut menuju Legon Pakis, titik pendaratan terdekat menuju JRSCA.
Keunggulan daya jelajah, kestabilan, dan ketangguhan kendaraan ini membuat perpindahan Musofa berlangsung aman dan minim stres.

Setibanya pukul 17.00 WIB, kandang dipindahkan ke truk untuk perjalanan darat terakhir. Pada pukul 18.20 WIB, Musofa resmi tiba di JRSCA untuk menjalani proses habituasi di kandang rawat (paddock) dan observasi lanjutan oleh dokter hewan dan keeper.

Harapan Baru bagi Pelestarian Badak Jawa

Keberhasilan Operasi Merah Putih menegaskan kemampuan Indonesia melaksanakan misi konservasi kompleks dengan standar tinggi. Dukungan Marinir TNI dalam pengoperasian KAPA K-61 menunjukkan profesionalitas dan kesiapan dalam menghadapi tantangan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berisiko tinggi.

Translokasi Musofa menjadi bukti bahwa perencanaan komprehensif, kerja sama ilmiah, dan dukungan strategis lintas sektor mampu membuka harapan baru bagi kelangsungan hidup Badak Jawa—spesies ikonik Indonesia yang kini hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon.


Sumber : Balai Taman Nasional Ujung Kulon
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51, Labuan – Pandeglang, Banten
Telp. (0253) 801731
Email: btn.ujungkulon@kehutanan.go.id


(*Dion)

Posting Komentar

0 Komentar