Makassar. Visioneernews.com – Suasana penuh keakraban mewarnai pertemuan antara pimpinan Redaksi Media Online Lemkira News.Id dengan Kepala Biro Humas BPK RI, Anom, yang didampingi oleh Milda Rahayu,berlangsung di ruang Humas BPK RI Perwakilan Sulawesi Selatan pada Rabu (1/10/2025) pukul 15.35 WITA. Pertemuan tersebut menjadi ajang dialog terbuka mengenai sistem audit keuangan negara serta dinamika hubungan BPK dengan media dan LSM dalam mengawal akuntabilitas publik.
Dalam sesi awal, Anom menyoroti pentingnya penilaian kredibilitas, integritas, dan reputasi BPK di mata masyarakat sipil, termasuk media. “Kami ingin tahu sejauh mana LSM maupun wartawan menilai kinerja BPK RI selama ini. Kritik dan apresiasi adalah bagian penting dari transparansi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, perwakilan Lemkira News.Id, Rizal, menyampaikan bahwa produk pemberitaan medianya selalu berpegang pada prinsip jurnalisme objektif, meskipun dalam beberapa kasus informasi awal hanya diperoleh dari sumber lapangan, bahkan sekadar petugas keamanan. “Saat itu, untuk bertemu pihak berkompeten di BPK memang terasa sulit, sehingga berita harus kami tayangkan sesuai fakta yang tersedia. Namun, di luar dugaan, kami justru mendapat undangan resmi audiensi dari BPK,” kata Rizal.
Rizal menilai langkah BPK RI Sulsel tersebut sangat luar biasa. Ia menekankan, biasanya instansi yang merasa dirugikan oleh pemberitaan cenderung hanya mengajukan hak jawab atau klarifikasi. Namun, BPK memilih membuka ruang dialog. “Ini adalah reputasi yang patut dijaga, karena komunikasi timbal balik antara media dan institusi akan melahirkan informasi yang lebih sehat,” tambahnya.
Dialog dua arah ini menjadi momentum penting bagi kedua belah pihak. Rizal bahkan menegaskan bahwa pola komunikasi seperti ini sebaiknya ditiru oleh seluruh institusi negara. “Negara harus selalu hadir lewat ruang dialog. Jika komunikasi gagal, maka yang lahir justru malapetaka sosial,” tegasnya.
Pertemuan itu tidak hanya menjadi ruang klarifikasi, tetapi juga menjadi momentum bagi insan pers untuk menyuarakan harapan ke depan. Rizal mewakili Lemkira News.Id menyampaikan bahwa wartawan dan media pada dasarnya ingin membangun relasi sehat dengan lembaga negara, khususnya BPK RI yang memiliki mandat vital dalam mengawal keuangan negara.
“Pers hadir bukan untuk mencari sensasi, tetapi untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat. Jika semua institusi membuka ruang komunikasi seperti BPK RI Sulsel, maka kami yakin hubungan antara media, LSM, dan lembaga negara akan semakin harmonis,” ujarnya.
Senada dengan itu, sejumlah lembaga kontrol sosial yang turut mengikuti perkembangan pertemuan tersebut juga menyampaikan apresiasi. Mereka menilai bahwa sikap terbuka BPK RI dalam merespons kritik adalah contoh baik bagi institusi lain. Lembaga negara tidak semestinya alergi terhadap pemberitaan, tetapi justru menjadikannya sarana evaluasi internal.
“Harapan kami, BPK RI terus mempertahankan reputasinya dengan menjadikan media dan LSM sebagai mitra strategis, bukan sebagai lawan. Dengan begitu, fungsi kontrol sosial dapat berjalan berdampingan dengan tugas pemeriksaan negara,” ujar salah satu perwakilan lembaga masyarakat yang dihubungi secara terpisah.
Lebih jauh, para insan pers khusus di Sulawesi Selatan juga berharap agar BPK RI dapat menjadi teladan bagi lembaga lain dalam hal keterbukaan informasi publik. “Jika dialog seperti ini menjadi budaya, maka bangsa ini akan lebih kuat menghadapi tantangan transparansi dan akuntabilitas. Media akan lebih mudah menyampaikan fakta yang benar, dan masyarakat mendapat manfaat langsung,” tambah Rizal.
Dengan semangat itu, insan pers menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan fungsi jurnalisme yang kritis namun konstruktif, sementara lembaga kontrol sosial berharap agar komunikasi dua arah dengan institusi negara dapat menjadi tradisi baru dalam menjaga kepercayaan publik.
Di akhir pertemuan, Rizal menyampaikan harapannya agar reputasi positif BPK RI tetap terjaga. “Kita sadar, manusia bukan dewa yang tak pernah salah. Namun kami percaya, BPK RI akan tetap terdepan dalam menjaga pemeriksaan keuangan negara,” pungkasnya.
Pertemuan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara lembaga negara dan media merupakan fondasi penting dalam menjaga kondusifitas serta membangun kepercayaan publik terhadap transparansi keuangan negara.
(Tim/SAD/Red)
0 Komentar