Aceh Besar. Visioneernews.com – Warga Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, mengeluhkan pemadaman listrik pascabencana alam yang dinilai tidak merata. Sejumlah gampong di Peukan Bada mengalami pemadaman hingga empat hari berturut-turut, sementara ada beberapa wilayah lain hanya mati sehari dan kembali menyala secara bergilir.
Salah seorang warga Peukan Bada, Ibu Tary Azzhura, menyampaikan bahwa masyarakat sebenarnya memahami kondisi darurat serta kerusakan jaringan yang tengah diperbaiki PLN. Namun, ia menilai pola pemadaman bergilir seharusnya diterapkan secara adil.
“Kami memaklumi jika PLN masih terus memperbaiki kondisi listrik akibat bencana alam. Namun kalau dilakukan hidup bergilir, seharusnya adil. Jangan ada wilayah yang mati empat hari, sementara wilayah lain mati sehari hidup dua hari,” ujar Ibu Tary Azzhura, Kamis, 12 Desember 2025.
Baca Juga : https://www.visioneernews.com/2025/12/dompet-dhuafa-ntt-kembali-menerima.html
Ia menjelaskan bahwa kondisi gelap total selama beberapa hari sangat mengganggu aktivitas warga, mulai dari akses air bersih, penyimpanan bahan makanan, hingga aktivitas ekonomi yang terhenti.
Masyarakat Peukan Bada berharap PLN segera memberikan kejelasan terkait jadwal pemulihan dan pembagian beban pemadaman, sehingga warga dapat menyesuaikan kebutuhan harian selama masa perbaikan jaringan berlangsung.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN Aceh belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga tersebut.(*Red)

0 Komentar