Tangsel, Visioneernews.com - Pengerjaan kontruksi dasar atas pembangunan perumahan Mula @Sudimara didaerah Cilalung Kota Tangsel yang dilaksanakan oleh vendor MPL (PT. Muara Perkasa Lestari). Mengawali pengerjaan proyek tersebut, dilakukan pengerasan tanah akses dilokasi dengan menurunkan alat berat dan tenaga kontrak para pekerja dari vendor PT. MPL. Sabtu, 13/12/2025.
Ketika awak media ini melihat adanya pembangunan perumahan tersebut, datang ke lokasi dan ingin menemui pelaksana proyek atau disebut pengawasnya. Sebelum menemui pelaksana proyek awak media ini memarkirkan kendaraan roda duanya didepan pintu masuk proyek, sambil mengambil dokumentasi para pekerja yang sedang melaksakan kegiatan sebanyak empat kali (4) jepretan foto.
Kemudian menemui pelaksana proyek yang bernama SANTA saat duduk disaung kecil yang berdekatan dengan warung kopi milik warga setempat, sesuai kode etik jurnalis awak media ini mengucapkan selamat siang menjelang sore dan menyalami si-pelaksana dan staff dari pemilik perumahan Mula @Sudimara.
Setelah menyalami si-pelaksana proyek atas nama SANTA dari vendor PT. MPL, lalu SANTA menanyakan kepada awak media ini “bapak mengambil foto disini apakah sudah izin dengan saya?” tanya SANTA kepada awak media.
Awak media ini menjawab dengan sopan, “Saya ini wartawan, dan mengambil foto para pekerja itu untuk dokumentasi saya, ruangan ini adalah ruang terbuka, sesuai UU PERS No. 40 Tahun 1999 memiliki kewenangan mengambil dokumentasi diruang terbuka,” jawab awak media ini.
Secara emosi SANTA lalu mengucapkan kata-kata binatang kepada awak media ini, “Anjing, Babi, Monyet kau, gak punya adab kau, tidak permisi dulu kepada aku, maen foto-foto saja kau, ucap SANTA sebagai pelaksana proyek dari vendor PT. MPL (Muara Perkasa Lestari). Tidak hanya berucap kasar, SANTA juga mengancam awak media ini dengan mengatakan tidak bisa keluar kau dari sini sekarang, dan tunggu nanti akan aku pecahkan kepala kau, ucap SANTA.
“Jangan harap kau bisa selamat keluar dari lokasi ini,” tambah SANTA.
Awak media ini hanya duduk terdiam di saung kecil berdekatan warung kopi milik warga disitu saat SANTA sebagai pelaksana proyek PT. MPL memaki-maki dan menghina menghujat profesi wartawannya.
Wartawan gadungan kau, wartawan abal-abal kau, wartawan taek kau, mana surat tugas mu Babi, panggil bos kau itu bawa kesini, monyet kau, makian SANTA terhadap awak media ini disaksikan oleh warga sekitar dan pekerja dilokasi proyek.
“Tidak diberi kesempatan bagi awak media ini untuk menjelaskan bahwa tugas jurnalis mengambil foto dan dokumentasi bagian dari tugas wartawan”.
Caci makian dan hinaan terhadap awak media ini tiada henti-hentinya dilontarkan SANTA sebagai pelaksana proyek perumahan itu, kemudian SANTA menelpon rekannya yang dikantor PT. MPL lalu memberikan pembicaraan telepon gemgamnya itu kepada awak media ini. Dalam percakapan telepon itu pun, tiada henti-hentinya menyerang profesi awak media ini, saat ditanya dengan siapa saya bicara? namun tidak dipudulikan oleh rekannya SANTA atau mungkin staff dari PT. MPL tersebut.
Awak media ini hanya mendengarkan staff PT. MPL itu bicara dengan nada marah-marah, “kalau kau mau uang rokok bicara saja baik-baik jangan kau ngacak-ngacak dilahan aku itu” awak media ini menyela tuduhan staff PT. MPL itu ‘saya kesini bukan minta uang pak’ jawab awak media ini.
Bantahan awak media menyatakan datang bukan ingin minta uang rokok, justru membuat staff PT. MPL itu semakin marah-marah, dan mengancam serta mengkriminalisasi awak media ini dengan ucapan, “kau tunggu disitu ya aku akan kirim polisi untuk nangkap kau, akan ku penjarakan kau,” itu lah ucapan rekannya SANTA atau staff PT. MPL.
“Kejadian nyata itu hanya membuat terdiam awak media ini, oleh serangan dan hinaan serta pelampiasan marah-marah oleh tim pelaksana proyek dari PT. MPL”.
Baca Juga : https://www.visioneernews.com/2025/12/perkuat-ekosistem-ekonomi-syariah-di.html
Setengah jam kemudian datang ketua RT. 001/05 bapak Hasanudin lalu bertanya kepada awak media ini, ‘bapak datang kesini nanya apa?’ ucap ketua RT. 001/05 Hasanudin. Lalu awak media ini menjelaskan semua kepada ketua RT. 001/05 bahwa kedatangan kesini untuk konfirmasi atas pembangunan perumahan itu, karena belum ada melihat plang PBG atau izin membangun dari Pemkot Tangsel, yang mana sebelum melakukan kegiatan proyek itu harus melengkapi dulu surat izin dari pemerintahan setempat, sebagai bagian dari pendapatan pajak daerah, ucap awak media ini kepada ketua RT. 001/05 Hasanudin.
Dalam percakapan dengan ketua RT Hasanudin tersebut, makian kasar dari SANTA terus dilontarkan kepada awak media ini. Namun anehnya, tidak ada sepatah kata pun dari ketua RT. 001/05 untuk menengahi atau mencegah ucapan kasar dari SANTA, sedangkan Hasanudin itu adalah tokoh masyarakat sebagai ketua RT.
“Kehadiran ketua RT disitu seolah-olah dikangkangi juga oleh SANTA tidak ada adabnya, bicara kata-kata binatang dihadapan warga banyak yang menonton caci makian SANTA dilokasi proyek itu”.
Fungsi RT kalah dan hilang saat pendatang berani berucap kata-kata kasar (binatang) dihadapan ketua RT. Dalam suasana itu patut dicurigai bahwa ketua RT. 001/05 sudah masuk angin dihadapan SANTA sebagai pelaksana proyek dari vendor PT. MPL. Awak media ini dihalangi tugasnya oleh pelaksana proyek bernama SANTA sehingga tidak bisa melakukan apa-apa dalam mengkonfirmasi pada proyek perumahan tersebut. Semua caci makian dan hinaan terhadap profesi wartawan ini dari pihak vendor PT. MPL sudah ter-rekam semua oleh awak media ini.
Pada proyek perumahan itu, yang memang belum ada tanda-tanda plang PBG maupun surat Amdal dari Pemkot Tangsel sehingga kuat dugaan bahwa pelaksaan proyek perumahan itu maen tabrak saja dan urusan-surat izin lain-lainnya nyusul belakangan.
Hingga berita ini diturunkan Redaksi Masih menunggu konfirmasi dari PT.MPL dan akan mengonfirmasi kepada pihak pihak pemerintah terkait.
Sumber : Media Skalainfo.net
(Red/Alfi).

0 Komentar